Pemerintah Indonesia dan Slovakia menjajaki peluang kolaborasi dalam membangun tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang inklusif. Inisiatif ini mengemuka menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Global Partnership on AI (GPAI) yang akan digelar di Bratislava, Slovakia.
Pembahasan penjajakan kerja sama ini berlangsung saat kunjungan Duta Besar Slovakia untuk Indonesia, Tomas Ferko, ke Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat (24/5).
Nezar menegaskan kesiapan Indonesia berperan aktif dalam penyusunan arah masa depan AI global yang berlandaskan etika dan hak asasi manusia.
“Kami menyadari kesenjangan pengembangan AI antara negara-negara utara dan selatan, jadi kami tidak mau hanya sebagai pengguna, kami ingin melangkah jauh menjadi pengembang AI yang signifikan,” ujar Nezar dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (26/5).
Nezar mengungkapkan Indonesia telah menerima tawaran pertukaran pengetahuan untuk mengeksplorasi ekosistem AI di Slovakia. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengambil langkah konkret dalam pengembangan AI nasional.
Beberapa langkah tersebut meliputi:
- Penyusunan Peta Jalan Nasional AI.
- Penerbitan Surat Edaran Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.
- Finalisasi rancangan Peraturan Presiden terkait pengembangan serta pemanfaatan AI.
“Dan sekarang, kami benar-benar tertarik pada proses pembuatan kebijakan tentang AI, karena tidak ada tolok ukur ideal yang dapat dipenuhi untuk semua negara karena setiap negara memiliki kebutuhan dan masalahnya sendiri,” kata Nezar.
KTT GPAI dijadwalkan berlangsung di Bratislava, Slovakia, pada 25-26 November 2025, dan Indonesia telah diundang untuk berpartisipasi aktif. Nezar menekankan pentingnya kolaborasi ini, mengingat peran Slovakia sebagai salah satu pelopor penyusunan prinsip AI OECD.
“Slovakia sendiri merupakan salah satu pelopor dalam penyusunan prinsip AI OECD yang kini menjadi acuan global, termasuk dalam regulasi G7, G20, hingga Uni Eropa. Kolaborasi ini sangat penting bagi Indonesia yang tengah memfinalisasi regulasi nasional AI,” katanya.
Pertemuan tersebut juga menyepakati penjajakan kolaborasi lebih lanjut dalam pertukaran pakar, penguatan kapasitas sumber daya manusia, serta kerja sama strategis yang lebih luas di bidang digital antara kedua negara.